halo sob, sebentar lagi bulan ramadhan sob, maka dari itu
saya akan share hal-hal seputar religi. Yang pertama saya akan membahas mengenai
“ Tata Cara Mandi Wajib “. Alasannya kenapa, yang cowok pasti ngerti, hehe. Yang
jelas, untuk menyambut bulan suci, persiapkan juga diri kita sesuci mungkin sob,
agar amalan kita bisa lebih diterima Allah S.W.T
Amiien..
Amiien..
Ok, langsung aja sob. Tata cara mandi wajib yang betul
selepas bersetubuh, haid, bersalin atau tidak, adalah perkara yang mesti
diketahui setiap orang muslim, dan tentu setiap muslim tidak sekedar
mencukupkan dirinya dengan perkara yang sifatnya mubah, tapi berusaha beranjak
kepada perkara-perkara sunnah/mustahab, yakni mencontoh apa yang biasa dikerjakan
oleh Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam.
Adapun perkara sunnah dalam tata cara mandi wajib atau mandi
junub/besar yang sah sempurna bisa diambil dari dua hadis yakni hadis aisyah
dan hadis maimunah radiyallahu ‘anhuma.
Niat Mandi Wajib dan Tata Caranya
terkadang kita menyepelekan permasalahan yang satu ini
mengenai mandi wajib atau janabah, atau junub adalah mandi yang dilakukan
ketika kita mengalami mimpi basah atau habis bersenggama. Nah, pada saat
seperti inilah kita diwajibkan untuk mandi wajib janabah mandi besar. Namun
tidak seperti hanya dikala mandi biasa, mandi wajib ini harus diperhatikan niat
dan tata caranya, Namanya juga mandi wajib, hukumnya pasti harus dikerjakan
sebelum kita melaksanakan pekerjaan lain utamanya kewajiban beribadah seperti
sholat.
Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya
Niat mandi besar atau mandi jinabat itu seperti niat-niat
dalam ibadah yang lain, yaitu di dalam hati, adapun kalimat dan arti doa niat
mandi wajib niatnya adalah sebagai berikut yang di kelompokan dalam tiga bagian
:
1. Jika mandi besar disebabkan junub mimpi basah, keluar
mani, senggama maka niat mandi besarnya adalah
BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL
AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
Artinya : “ Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk
menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala “
2. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat
mandi besarnya adalah
BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL
AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA
Artinya : “ Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk
menghilangkan hadats besar dari haid, fardlu karena Allah Ta’ala “
3. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niat
mandi besarnya adalah
BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL
AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA
Artinya : “ Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk
menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala “
Adapun Tata Cara Mandi Wajib Mandi Junub sebagai berikut :
Dan untuk urutan tata cara mandi wajib yang benar menurut
Islam adalah sebagai berikut :
1. Dimulai dengan
niat untuk menghilangkan hadas besar. Mulailah segala sesuatu hal dengan niat.
Bisa bahasa Arab atau bahasa Indonesia saja.
2. Membersihkan telapak
tangan sebanyak 3x lalu bercebok. Membersihkan kemaluan serta kotoran yang ada
disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.
3. Mencuci tangan
setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan
menggunakan sabun.
4. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti
ketika hendak shalat
5. Mengguyur air
pada kepala sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut
6. Mencuci kepala
bagian kanan, lalu kepala bagian kiri
7. Menyela-nyela
(menyilang-nyilang) rambut dengan jari
8. Mengguyur air
pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.
Sudah jelaskan kan sob bagaimana tata cara mandi wajib yang
benar?
Jadi jangan salah lagi urutannya.
Disunnahkan untuk melaksanakan mandi besar junub jinabat itu
dengan tertib seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa
Aalihi Wasallam.
Tambahan :
Oleh Sheikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairiy
Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan
berniat untuk menghilangkan hadast besar,
Membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian
bercebok.
Membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di
sekitarnya.
Berwudhu seperti halnya orang yang berwudhu hendak shalat,
kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu
atau mengakhirkannya sampai selesai mandi.
Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu
menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu
kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga
cidukan.
HR At-TIrmidzi
Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi
perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan
menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang, karena ada
hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya
kepada Rasulullah, Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini
perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh
mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan,
sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.
Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air,
membersihkannya dari atas sampai ke bawah, kemudian bagian yang kiri seperti
itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi
pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya, dan diriwatkan Dari Ali bin Abi Thalib,
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Aalihi Wasallam telah bersabda :
Barangsiapa yang meningggalkan bagian tubuh yang harus
dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan
air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api
neraka “. HR. Abu Dawud
Seorang Wanita Tidak Harus Melepas Jalinan atau Kepangan
Rambutnya
cara mandi wajib “Ya Rasulullah, aku adalah wanita yang
SANGAT KUAT kepangan/jalinan rambutku, apakah aku harus melepaskannya saat mandi
janabah?” Beliau menjawab : “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan
air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau curahkan air ke tubuhmu,
maka engkau suci.” HR. Muslim no. 330
Boleh Mandi Hanya Sekali Setelah Men-jima’i Beberapa Istri
Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata: “Adalah Nabi
Shallahu ‘alaihi Wa Sallam mengelilingi istri-istrinya (menjima’i mereka secara
bergantian) dengan satu kali mandi.” HR.
Muslim no. 706 dan mandinya disini dilakukan ketika selesai jima yang akhir.
Demikianlah Ulasan Mengenai Mandi Wajib, semoga artikel tata
cara mandi wajib yang benar cara Mandi bersih diatas adalah cara mandi wajib
menurut islam, bisa bermanfaat bagi wanita dan pria yang Ingin lebih tahu
mengenai Mandi wajib. Wassalam
Sekian sob semoga bermanfaat Buat Kita Bersama.
Update :
untuk yang ingin mendownload file pdfnya, yang disertai dengan ilustrasi gambar, bisa mengunduhnya di
Update :
untuk yang ingin mendownload file pdfnya, yang disertai dengan ilustrasi gambar, bisa mengunduhnya di